10 Mitos dan Fakta Seputar Olahraga
Banyak
tujuan yang ingin dicapai seseorang ketika berolahraga. Misalnya agar
bugar, sehat, kuat, dan tentu saja langsing. Tapi banyak mitos tentang
olahraga yang beredar dan dipercaya. Apa saja mitos itu dan mana yang
bisa dipercaya dan mana yang tidak?
Berikut paparan dari dr. Heri Siswanto, dokter dan pengawas kesehatan Klub Persebaya Surabaya tentang beberapa mitos dan fakta yang beredar:
1. Suhu tubuh memanas ketika berolahraga tanda lemak sudah terbakar
Fakta: salah
Hilang atau terbakarnya lemak dalam tubuh tidak kentara, karena itu tidak serta merta berlangsung ketika berolahraga. Lemak terbakar justru usai berolahraga. Dan sukses tidaknya lemak terbakar juga tergantung perlakuan kita setelah berolahraga. Misalnya jangan langsung makan setelah berolahraga.
2. Olahraga sebaiknya dilakukan pagi hari sebelum sarapan.
Fakta: dianjurkan demikian
Untuk menurunkan berat badan sebaiknya olahraga dilakukan ketika perut kosong. Agar bahan bakar yang digunakan untuk olahraga itu diambil dari cadangan lemak tubuh. Sehingga lemak tubuh pun berkurang.
3. Ketika pertama kali berolahraga, maka keesokan harinya badan akan pegal
Fakta: tidak selalu demikian
Pegalnya badan seseorang setelah berolahraga itu disebabkan porsinya yang berlebihan. Jika olahraga yang dilakukan sesuai porsi, tentu badan tidak akan pegal, meski dia baru pertama kali berolahraga.
Orang yang lama tidak berolahraga atau baru kali pertama berolahraga, otot masih lembek. Jika dipaksa untuk berolahraga keras, maka otot akan tersentak dan menyebabkan trauma. Hal itulah yang membuat badan menjadi pegal keesokan harinya.
4. Angkat beban membuat badan perempuan menjadi kekar
Fakta: salah
Yang membuat badan menjadi kekar adalah hormon testosteron dan itu jarang dimiliki perempuan. Yang terjadi jika perempuan berlatih beban adalah massa ototnya akan bertambah, sehingga yang terlihat adalah tubuh yang padat dan kencang.
5. Agar langsing dan kencang, sebaiknya aerobik dan latihan beban dilakukan bersamaan
Fakta: sebaiknya jangan
Ketika aerobik, tubuh mengeluarkan kalori yang cukup besar. Jika setelah itu dilanjutkan dengan latihan beban, maka tubuh akan bekerja sangat ekstra. Dan itu mengganggu tujuan yang ingin dicapai. Lebih baik lakukan aerobik dan latihan beban secara berselang-seling.
6. Jika berhenti berolahraga, otot akan berubah menjadi lemak
Fakta: salah
Otot dan lemak adalah dua hal yang berbeda dan memiliki fungsi yang berbeda pula. Jadi tidak mungkin keduanya berhubungan. Jika Anda berhenti berolahraga, otot akan lembek atau kendor seperti sebelum berlatih. Sementara lemak terbentuk jika Anda terlalu banyak makan makanan berlemak dan tidak ada energi yang terbuang dari asupan makanan tersebut.
7. Orang gemuk memiliki metabolisme lambat
Fakta: salah
Jika berlatih, metabolisme orang gemuk justru lebih cepat dari orang kurus, karena orang yang gemuk memiliki lemak tubuh yang banyak dan itu mudah dibakar ketimbang otot.
8. Olahraga di luar ruangan lebih menyehatkan
Fakta: bisa iya, bisa tidak
Olahraga di luar ruangan memang lebih menyehatkan asalkan udara di luar masih segar dan belum terkontaminasi polusi. Ketika berolahraga, tubuh menyerap oksigen lebih banyak ketimbang ketika beraktivitas biasa.
Untuk itu sebaiknya olahraga dilakukan di udara terbuka. Tapi jika tidak memungkinkan karena di luar ruangan banyak polusi sebaiknya olahraga di dalam. Antisipasinya Anda harus bernafas dengan benar, yaitu menghirup lewat hidung dan mengeluarkan melalui mulut.
9. Banyak berkeringat ketika berolahraga berarti tidak sehat
Fakta: salah
Keluarnya keringat saat berlatih adalah pertanda tubuh telah beradaptasi dengan cepat untuk melepaskan panas dari tubuh. Pada saat yang sama, kelenjar keringat meningkatkan jumlah keringat di tubuh.
10. Sit up 100 kali bisa mengempiskan perut
Fakta: Salah
Komentar