Power of Goal


"Kalau sudah gedhe Naila mau jadi dokter!", "Kalau sudah gedhe Aisyah mau jadi Guru", blaaa blaaa blaaa. Yap, itulah beberapa jawaban dari anak-anak saat ditanya orang dewasa. Mungkin sama halnya dengan kita. Saat masih kecil kita pernah ditanya orang tentang cita-cita kita besok. Dengan mudah pula kita menjawab arsitek, dosen, astronot, insinyur, dsb. Tetapi, mengapa kita sekarang jika ditanya pertanyaan serupa ragu untuk menjawabnya?? Kita bingung dan merasa ragu karena keinginan, cita-cita, dan impian kita diwaktu kecil tertutup oleh paradigma yang kita buat sendiri. Baik itu kemampuan akademik yang kurang, masalah ekonomi keluarga atau kurangnya self confidence, dsb. Padahal yang namanya Goal (tujuan) itu sangat penting.

Bayangin aja ketika kamu naik taksi terus ditanya sama supirnya "(Mas, Mba', dll) mau kemana?". Tapi kamu menjawab "Emm.. nggak tau pak, saya bingung. Aaahh.. terserah bapak ajalah!" Apakah mungkin kamu sampai tujuan?? Jelas nggak sampai lah, orang tujuannya aja nggak jelas. Sama halnya dengan hidup kita. Kalau nggak punya yang namanya Goal, apa mungkin kita menjadi orang sukses?? Ada sebuah ungkapan "A man without goal is like ship without a rudder" (Seseorang tanpa tujuan seperti kapal tanpa layar).

Goal bukan hanya sekedar "Saya ingin", tetapi semangat serta hasrat yang besar untuk merealisasikannya, seperti "Saya harus bisa mendapatkannya dalam satu tahun, jika tidak bisa saya akan terus berusaha sampai dapat". Goal menggabungkan antara tujuan dan rencana matang mengenai bagaimana mendapat apa yang kita inginkan.

Segala penemuan-penemuan dibumi dan pengembangan teknologi, pasti sudah dipikirkan dengan matang dan dijalankan, tinggal apakah penemuan itu membuahkan hasil. Nggak mungkin kan, Neil Amstrong setelah berhasil mendarat di bulan kemudian selamat kembai ke bumi lau ditanya wartawan "Bagaimana anda bisa sampai ke bulan??" terus dia njawab "Wah, saya nggak tau'e, Waktu itu saya enak2 tidur di rumah, pas saya bangun nggak taunya dah sampe' di bulan". Atau mungkin Edmund Hilarry, orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak Gunung Everest. Nggak mungkin ketika ditanya dengan pertanyaan serupa dia menjawab "Waktu itu saya lagi jalan2 di Nepal, Eh nggak taunya saya nyasar sampai Mount Everest!". Semua itu terjadi karena mereka telah berfikir tujuannya. Bukan karena suatu kebetulan.

Ada sebuah penelitian yang diadakan Harvard Bussines School, sekolah bisnis terkemuka di Amerika. Mereka bertanya kepada para lulusannya, apakah mereka sudah memiliki tujuan untuk masa depan dan menuliskannya. Hasilnya 3% dari mereka sudah memiliki tujuan dan menuliskannya, sedang 13% sudah memiliki tujuan namun tidak menuliskannya, dan 84% belum memiliki tujuan.

Lalu 10 tahun kemudian ternyata kelompok 13% memiliki pendapatan 2 kali lipat dibanding kelompok 84%.  Yang palin mengejutkan, 3% lulusan yang memiliki tujuan dan menuliskannya memiliki pendapatan 10 kali lipat dibanding 2 kelompok lainnya.

Kalau kamu sekarang ini belum punya tujuan, mulailah pikirkan dan tuliskan. Kenapa harus ditulis??? Karena  ketika semangat kita turun, kira bisa membaca tulisan tersebut yang akhirnya akan membangkitkan semangat kita. Jim Carry, seorang aktor Hollywood yang namanya meledak lewat film2 komedi. Ketika dia belum terkenal, dia sudah memiliki goal, yaitu menjadi actor dengan gaji 10 juta dolar. Dia juga membuat sebuah replika cek artis2 hollywood dengan nominal yang ia inginkan beserta tanggal, bulan, dan tahun, yakni 10 tahun. Dan ternyata ketika film The Mask dan Ace Ventura meledak dipasaran Box Office, dia mendapat gaji lebih dari 10 juta dolar dalam waktu 7 tahun. Hebat bukan???

Namun walaupun kamu sudah menuliskan goal secara terperinci, kamu nggak akan pernah mencapai tujuan tersebut tanpa melakukannya secara konsisten dan disiplin. Dan ingat sebuah ungkapan berkata "Kesuksesan 99% usaha dan 1% doa" Tapi, jangan kamu menyepelekan 1% ini, karena tanpa doa, Allah SWT tidak akan meluruskan tujuan kita atau bahkan akan menggagalkannya!

GET YOUR GOAL!!!


Komentar