Patience #1


“ Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”

Dalam kasus ini, sering kali diantara kita secara spontanitas berfikir bahwa kita harus bersabar terlebih  dahulu baru Allah akan bersama kita. Namun jika kita pertimbangkan lagi, bahwa makna terselubung dari penggalan arti ayat Al-Qur’an di atas adalah kita harus mengakses kekuatan Tuhan terlebih dahulu baru kita dapat bersabar.

Konsep ini penting, karena sabar bertentangan dengan kecenderungan kita sebagai manusia. Pada dasarnya sifat manusia adalah tidak sabar, tidak tahan menderita, mencari kenikmatan dan menghindari kesegsaraan, serta cenderung kepada ketergesa-gesaan. 

Hal ini disebabkan karena kita menganut paradigm perusahaan bahwa “Lebih cepat-lebih baik”. Sabar dianggap lamban, pasif, menyerah, dan kalah. Jadi, untuk dapat menjadi orang yang sabar, kita harus mengalahkan sifat-sifat dasar kita. Mengalahkan gaya tarik bumi. 

Lalu bagaimana melawan gaya tarik itu?

Dari Tuhan. Dengan kata lain untuk menjadi sabar kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan. Dan memanfaatkan cadangan energi-Nya yang begitu besar.

Oleh karena itu, bila dikatakan bahwa Tuhan bersama orang-orang yang sabar, ini amat wajar. Tidak mungkin ada kesabaran tanpa ada kekuatan Tuhan di dalamnya.

Jadi, kekuatan Tuhan sebenarnya melekat dalam kesabaran itu sendiri. Berarti, kesabaran beriringan dengan kedekatan kita kepada Tuhan.

Komentar